Minggu, 06 April 2014

7-4-1978: AS Batalkan Produksi Bom Neutron Bisa membunuh lebih banyak orang namun tidak sampai hancurkan bangunan VIVAnews -Pada 36 tahun yang lalu, Presiden Amerika Serikat saat itu, Jimmy Carter, membatalkan produksi bom neutron. Senjata pemusnah massal itu diyakini lebih efektif dan mematikan ketimbang bom atom. Menurut stasiun berita BBC, bom itu diciptakan oleh ilmuwan AS, Sam Cohen, pada 1958 dan merupakan senjata thermonuklir yang memiliki daya ledak lebih minim ketimbang bom atom, namun mengeluarkan lebih banyak kadar radiasi mematikan. Tak seperti senjata nuklir, bom neutron itu diciptakan untuk membunuh lebih banyak orang, namun tidak sampai menghancurkan bangunan. Tadinya, pemerintahan Presiden Carter tetap meneruskan produksi bom neutron dan ingin menggunakannya sebagai hulu ledak untuk rudal Lance dan senjata artileri di Eropa. Para pejabat militer AS saat itu yakin bom neutron merupakan senjata yang ampuh untuk mengantisipasi ancaman Uni Soviet di Eropa. Namun, keputusan AS itu mendapat penolakan keras dari banyak negara di Eropa dan di kalangan dalam negeri Amerika sendiri. Mereka menyebut senjata itu sebagai "bom kapitalis" dan bisa memancing perang nuklir. Sekutu-sekutu AS di Eropa seperti Norwegia, Belgia, dan Belanda menolak pemasangan bom neutron. Penolakan itu akhirnya berhasil mempengaruhi Carter untuk membatalkan produksi bom neutron. Pengganti Carter, Ronald Reagan, sempat melanjutkan kembali produksi bom Neutron tahun 1981, namun hanya dalam jumlah kecil dan tidak pernah dipasang di Eropa. (one)